Selasa, 30 Oktober 2012

Sebongkah Hinaan untuk Ku

Apa aku sudah gila atau seperti orang gila... aku tak tau! entahlah!!
yang jelas, di sini, di kamar ini, aku sendirian sejak 9 tahun yang lalu..
Biasanya ada seorang Ayah di rumah yang menemaniku sepanjang malam
dari kesepian yang di tinggal Ibu karena pekerjaannya.

Ibuku seorang PNS, tamatan S2, master, sekarang melanjutkan S3, bekerja dari pagi hingga malam,
kadang tak pulang2 karena lembur atau semacamnya.
Sedangkan Ayahku, hanya tamatan sekolah, pengangguran. Dia sempat bekerja tapi
dipecat oleh Bosnya, Bapak kandungnya sendiri.
Alasannya memecat Ayahku karena dia sangat pemalas, mungkin dia malas karena sudah
terbiasa menjadi orang kaya sedari kecil atau memang karakternya begitu.

Di tahun 2003, mereka bercerai, ayahku menceraikan ibuku karena gengsi
menjadi suami yang pengangguran. Betapa bodohnya ayahku bagiku, Ibuku tak pernah
mempersalahkan status, bahkan menerima ayahku apa adanya. Memang keadaan waktu itu sangat nihil untuk membeli sesuatu selain makanan, jika tak ada masakan untuk dimakan, setidaknya uang ibuku masih cukup untuk membeli telur. Tapi ayahku, bodoh sekali, dia meninggalkan ibuku, dan sekarang..,
aku benar-benar kesepian....

Aku, anak ke tiga mereka, satu2 nya perempuan, yang sangat terbalik dengan yang dibayangkan..
Aku. Yang selalu di atur dan di perintah untuk melayani 2 anak lelaki mereka yang bagiku tak layak untuk di layani!
Aku yang selalu di manja tapi selalu harus mengikuti kehendak ibuku saat aku masih dini, dan
aku yang sudah bisa tegas pada ibuku saat semuanya telah terlambat!
Aku, yang semakin kesepian di dalam rumah ini, yang semakin ditinggal oleh Ibu,
yang selalu tak ditanyakan kabar kependidikanku, yang hanya berguna
untuk kepentingan orang, yang selalu mengalah, aku, yang kufur nikmat, dan aku yang sepertinya sudah gila!!

Aku mengangkat telapak tanganku tinggi2.. menghadapkannya pada
lampu yang menyala di kamarku, dan berkata,
Aku ingin itu, tapi tak ada yang mendukungku selain teman2,
Aku mempunyai mimpi, tapi tak ada yang menghargainya selain teman2
Aku mempunyai semangat karena ada orang yang aku suka,
Tak ada yang tau isi hatiku selain teman2...

Kuturunkan tanganku, aku duduk di atas kasur, kepalaku bersandar pada dengkul kakiku,
wajah ku menatap ke bawah dan aku bergumam,
"Aku ingin sekali keluar dari rumah ini atau mati sekali pun!"

<photo id="1" />